Ads Top

Madu asli di kabupaten. Banyumas





Harga : 155,000,00
No hp : 082316403440




Mari anda hadapi itu. Akhirnya, anda semua mengharapkan sesuatu yang manis. Jadi, saat Anda menyimpulkan untuk menciptakan makanan penutup di rumah, pemanis apa yang mesti kita raih? Apa yang mesti kita masukkan ke dalam kopi Anda? Kita seluruh tahu bahwa tersebut tidak boleh apa-apa dengan sirup jagung fruktosa tinggi karena, jadi kami diberitahu, fruktosa tingkat tinggi bakal mengacaukan kita dan menciptakan Anda gemuk. Tetapi seberapa burukkah untuk Anda sirup jagung fruktosa tinggi daripada gula? Atau sayang? Sudah waktunya untuk latihan sains.

Ada lima gula yang dikenal sebagai monosakarida: glukosa, fruktosa, galaktosa, xilosa, dan ribosa. Kelima gula ini bermanfaat sebagai blok bangunan disakarida yang kita seluruh kenal dan cintai: sukrosa, laktosa, maltosa, trehalosa, dan selobiosa. Kita akan konsentrasi secara eksklusif pada dua monosakarida, glukosa dan fruktosa, dan di antara disakarida, sukrosa.

Glukosa ialah energi utama faedah seluler, dimetabolisme oleh mayoritas setiap sel dalam tubuh. Ini bahan bakar sel Anda, dan sedangkan tidak secara teknis diperlukan untuk tubuh untuk bermanfaat (dapat beroperasi pada bahan bakar yang berasal dari lemak dan protein), sejumlah tingkat glukosa dari karbohidrat ialah baik guna dimiliki, terutama andai Anda tercebur dalam kegiatan intensitas tinggi. Tubuh bekerja paling keras untuk mengawal glukosa darah dalam kisaran yang sempit, melewati pemberian insulin yang cermat. Terlalu tinggi dan seluruh jenis kehancuran dapat dilakukan, terlampau rendah dan seluruh jenis kematian bisa terjadi. Jadi sebenarnya melulu satu jenis kematian, namun dalam skema besar, bukankah cukup?

Fruktosa ialah gula yang ditemukan khususnya dalam buah-buahan, yang merasakan proses metabolisme di hati. Masalah utama dengan fruktosa ialah bagian kecil yang butuh dimetabolisme oleh hati. Penelitian mengindikasikan bahwa terlalu tidak sedikit mengkonsumsi fruktosa mengacaukan seluruh jenis urusan dalam tubuh. Beberapa mengindikasikan korelasi dengan obesitas. Fruktosa ingin meningkatkan trigliserida dalam darah, yang adalahpenanda tentu untuk penyakit jantung. Penelitian lain mengindikasikan bahwa fruktosa unik mineral urgen dari darah, menjadikannya terbit dari tubuh. Permata kecil ini pun meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, yang kelimpahannya menyebabkan fenomena asam urat. Penelitian telah mengindikasikan penyakit hati berlemak dampak terlalu tidak sedikit fruktosa, menciptakan hati terlihat laksana alkoholik. Dan akhirnya, fruktosa meminimalisir sirkulasi insulin, leptin, dan kadar ghrelin, hormon yang mengontrol rasa kenyang dan nafsu makan.

Jadi, menyaksikan bahwa fruktosa barangkali menjadi hal yang merugikan pemanis, tampaknya destinasi kami ialah untuk meminimalisir kandungan fruktosa sejumlah mungkin. Mari anda bandingkan sejumlah jenis gula yang ditambahkan ke produk umum. Pertama, terdapat sirup jagung fruktosa tinggi, yang "tersedia" dalam tiga formulasi berbeda: HFCS-90, HFCS-55, dan HFCS-42. HFCS-55, jenis yang sangat umum dipakai dalam minuman ringan, ialah 55% fruktosa dan 45% glukosa. HFCS-42, yang sangat sering dipakai dalam makanan yang dipanggang, ialah 42% fruktosa dan 58% glukosa. HFCS-90 dipakai hampir secara khusus untuk menghasilkan dua jenis lainnya. HFCS ialah kutukan kemanusiaan, menurut keterangan dari sebagian besar berpengalaman gizi, bertanggung jawab atas semuanya, mulai dari epidemi obesitas sampai invasi Hitler ke Polandia.

Lalu terdapat sukrosa, terdiri dari 50% fruktosa dan 50% glukosa. Ikatan yang lemah antara kedua monosakarida tersebut membelah dalam lingkungan asam lemah. Karena perut ialah lingkungan yang paling asam, kita dapat menyaksikan bahwa sukrosa tidak mempunyai peluang dan masing-masing molekul sukrosa yang dimakan menghasilkan molekul glukosa langsung ke darah dan satu fruktosa langsung ke hati. Jelas tersebut tidak tidak sedikit perbaikan atas kandungan fruktosa HFCS 55% dan sebetulnya lebih buruk daripada HFCS-42 yang dipakai dalam makanan yang dipanggang. Tetapi kita tidak bakal mendengarnya karena tersebut tidak menghasilkan suara yang bagus.

Paling sering, saya mendengar orang-orang berkata tentang menghindari produk dengan HFCS atau gula dan sebagai gantinya memilih guna "pemanis alami" laksana madu atau nektar agave. Tentunya format gula alami ini lebih menyehatkan, bukan? Yah, pasti saja tidak dalam urusan konten fruktosa. Madu seringkali mempunyai rasio yang nyaris sama dengan HFCS. Nektar Agave bisa berkisar dari 56-92% fruktosa, tergantung pada mereknya. Ada sejumlah pilihan lain laksana jus tebu yang diuapkan, yang bervariasi dalam jumlah sukrosa (dan karenanya fruktosa), namun jumlah terbaik yang saya dapatkan ialah 85-95% sukrosa, yang berarti 42,5-47,5% fruktosa. Satu-satunya tanda saya akan menyerahkan mereka di atas pemanis lain ialah bahwa mereka tidak cukup diproses.

Sekarang, saya mendengar murmur salah satu hadirin, "jadi andai fruktosa buruk dan fruktosa ditemukan khususnya dalam buah-buahan, apakah tersebut berarti anda harus menghindari buah?" Mari anda lihat persentase fruktosa dalam sejumlah buah umum, dikomparasikan dengan sukrosa, madu, dan HFCS-55 yang setara. (Total gula dalam tanda kurung)

Apple - 70% (13,3)

Anggur - 42% (18.1)

Strawberry - 51.8% (5.8)

Mangga - 53,4% (14,8)

Pepaya - 61% (5,9)

Sukrosa - 50% (97)

Madu - 52,7% (81,9)

HFCS-55 - 55% (77)

Uh oh ... lihat apel dan pepaya itu. Mereka mempunyai persentase fruktosa yang tinggi, bahkan lebih tinggi daripada madu, gula, dan HFCS-55. Apakah tersebut berarti mereka jahat? Belum tentu. Lihatlah totalnya
Madu asli di kabupaten. Banyumas Madu asli di kabupaten. Banyumas Reviewed by rizki_black on Desember 13, 2019 Rating: 5

Tidak ada komentar