Madu asli di Kabupaten Tapanuli Selatan
Harga
: 155,000,00
No hp
: 082316403440
Lebah madu hilang. Saya ingat dia ialah pemandangan keseharian di sekolah saya saat saya berusia selama tujuh tahun. Dia terdapat di mana-mana di halaman, di lapangan, dan bahkan di kantin. Tetapi seiring berjalannya waktu, dengan populasi negara yang berkembang dan urbanisasi yang cepat, menjadi semakin susah untuk mengejar lebah madu. Hari ini, mereka seluruh tampaknya sudah menghilang.
Kami sudah maju pesat dalam perkembangan dan peradaban ekonomi, namun pada ketika yang sama pun menimbulkan tidak sedikit degradasi pada keanekaragaman hayati lingkungan alam kita. Apakah kita pun benar-benar mesti menukar keberhasilan ekonomi untuk masing-masing bagian hubungan anda dengan alam, kayu, pakis, burung, dan lebah? Saya mesti menuliskan kapan juga sarang lebah terlihat, kami terlihat paling buruk mesti memakai perusahaan pengontrol hama untuk membumihanguskan dan menghilangkannya dengan semprotan kimiawi yang mematikan. Apakah anda harus melangkah sejauh tersebut dalam mengenyahkan setiap habitat lebah ke luar negeri?
Mari anda melangkah lebih jauh dari memburu pertumbuhan ekonomi, motivasi untuk berlomba dengan ras tikus, memburu karier, uang, polemik sengit mengenai populasi yang menyusut, kemerdekaan berbicara, undang-undang imigrasi, dan cekcok tentang partai politik mana yang mesti didukung. Beri kami sejumlah pertemuan nyata dengan alam guna anak-anak anda dan anak-anak kita. Bantu mereka berpindah ke alam, biarkan mereka berlangsung di atas rumput, mengagumi tumbuhan hijau, menyentuh bunga yang lembut, mengistirahatkan lebah madu di telapak tangan mereka, dan terinspirasi oleh makhluk-makhluk di angkasa dan peran vital mereka dalam ekosistem. Generasi anda harus merasakan kehidupan di luar gejolak digital yang ramai dengan gadget seluler terbaru, game realitas virtual, dan jaringan pertemanan online yang terus berkembang. Mengundang lebah kembali barangkali akan disengat oleh tidak sedikit tentangan dari seluruh pihak, namun apakah terdapat orang di sini yang pernah mempertimbangkan nilai menemukan teknik lebah, sarang mereka sebagai organisme super, dan prinsip-prinsip komunitas lebah madu yang semuanya dapat memiliki akibat positif pada pola pikir anak-anak kita, perspektif kehidupan dan masyarakat, pembangunan karakter, pandangan mengenai politik dan komunitas kita.
Apakah benar-benar tidak barangkali untuk mendidik orang mengenai hidup harmonis dengan makhluk berdengung dan mengelola rasa fobia disengat? Saya bertanya-tanya apakah tersebut pertanyaan yang relevan untuk dikemukakan di sini. Tetapi andai kota-kota canggih dan paling urban laksana Tokyo, Hong Kong, dan New York dapat merasakan perlebahan lebah di atap, kenapa Singapura tidak bisa? Jika mereka dapat melakukannya, kenapa kita tidak?
Tampaknya terdapat penemuan tanpa akhir dari hutan beton perkotaan yang sarat dengan pekerjaan peternakan lebah di atap. Jumlah peternak lebah atap kota tampaknya bertambah dengan cepat di semua dunia sesudah berita bahwa lebah madu sedang sekarat oleh jutaan Colony Collapse Disorder (CCD) yang misterius yang oleh para berpengalaman dikaitkan dengan sejumlah penyebab laksana pestisida, penyakit, dan parasit.
Saya terkejut bahwa organisasi sosial-budaya yang mempromosikan makanan lokal dan pengurangan jejak karbon makanan telah mengejar platform guna lebah madu di atap gedung 14 lantai di di antara kota terpadat di dunia, Hong Kong. Tidak terdapat yang terlampau tidak mungkin, saya kira saat melakukan sesuatu yang berarti untuk mengayomi lingkungan. Brooklyn Kosmopolitan, yang terpadat dari lima distrik di Kota New York, menonton ratusan warga terinspirasi oleh nasib lebah dan mendaki atap lokasi tinggal mereka untuk mengawal dan menolong menyelamatkan lebah. Saya percaya saat pihak berwenang mengembalikan larangan lama terhadap perlebahan lebah perkotaan pada tahun 2010, lebih tidak sedikit warga New York merasakan perayaan daripada meringis sebab tidak setuju. Mungkin yang sangat menyenangkan ialah peternakan lebah madu di atas suatu bangunan di wilayah Ginza sangat mewah dan mahal di jantung Tokyo yang mempunyai toko-toko trendi laksana department store Matsuya, Gucci, Apple. Dll. Madu yang diproduksi di sana dipakai untuk menciptakan kue dan kue yang dipasarkan di toko kue dan permen terkenal.
Peternakan lebah atap di Singapura barangkali terdengar terbit dari dunia ini untuk kebanyakan orang (terutama saat resor yang lebih terintegrasi, arsitektur canggih yang ikonik, pacuan Formula One, kasino berlahiran di semua penjuru), namun ada terlalu tidak sedikit kasus untuk memperlihatkan bahwa perlebahan lebah ialah hobi bahwa siapa juga dapat berjuang bahkan guna mereka yang bermukim di kota yang sangat ramai. Mempertimbangkan jumlah tumbuhan dan jumlah apartemen bertingkat tinggi dan gedung pencakar langit yang tinggi di Singapura, potensi buatan makanan atap dan pemeliharaan lebah tampaknya luar biasa. Juga, ada pernyataan yang berkembang bahwa lebah madu yang bermukim di kota ingin menghasilkan lebih tidak sedikit dan lebih baik madu daripada yang dipelihara di pedesaan dan sarang di pedesaan. Dengan musim panas sepanjang tahun, lebah madu akan tidak jarang kali sibuk dan anda akan merasakan aliran nektar yang terus-menerus dipanen dari nektar dan bunga dan tumbuhan kaya serbuk sari di cagar alam, taman yang ditunjuk, kebun masyarakat, dan perumahan. Jadikan Singapura oasis hijau untuk lebah madu, mendidik orang-orang mengenai pentingnya keanekaragaman hayati dan menolong mereka menanggulangi rasa takut berpengalaman penyerbuk utama ekosistem kita.
Madu asli di Kabupaten Tapanuli Selatan
Reviewed by rizki_black
on
Desember 02, 2019
Rating:
Tidak ada komentar