Madu asli di Kabupaten Serdang Bedagai
Harga
: 155,000,00
No hp
: 082316403440
Hampir masing-masing orang di semua dunia akhirnya mengejar bahwa makanan membulatkan dan mengasingkan manusia. Roti dan nasi mulai kerusuhan petani abad pertengahan, ketegangan GMO atau menyembuhkan hubungan internasional, bisnis keluarga untuk banyak orang terjadi di dekat meja, dan di sejumlah negara cokelat bisa memenangkan kasih sayang seorang gadis sekitar sehari. Di Charlottesville, VA, Pasar Kota Sabtu pagi jelas membulatkan orang-orang, tetapi suatu wawancara dengan saudagar madu setempat mengindikasikan bahwa makanan lokal dapat menyusun hubungan komunal sementara pun membuat orang bertolak belakang satu sama beda dalam komunitas itu.
Gerai Hungry Hill Farms sedang di sebelah stand popsicle, stan kesatu di barisan panjang kios organik dan produksi sendiri. Pasangan yang bekerja di stan kesatu kali unik perhatian saya saat pria ramah tersebut memuji baju rekan saya "Saya bukan berpengalaman bedah roket". Orang beda yang mampir untuk menyaksikan madu tidak jarang mampir guna mengobrol; dua perempuan berhenti karena, laksana yang mereka katakan, "Saya melakukan pembelian madu kita di Pasar Cville." Madu yang mereka beli di toko setempat sudah menjadi teknik untuk membuka aliansi dalam percakapan; tersebut telah membuat "hutang" sosial, meskipun paling kecil, antara orang di stan dan pelanggan, dan sedangkan pelanggan dan vendor tidak saling kenal, mereka berdua mengakui ikatan persahabatan yang kecil. Colin Johnson, lelaki ramah yang memantau stan, menuliskan bahwa pelanggan reguler tidak jarang datang melulu untuk mengobrol, bukan untuk melakukan pembelian madu.
Percakapan dan ikatan sosial sebenarnya mengawali bisnis Hungry Hill Farms pada tahun 1968 saat Glenn Clayton Sr. berdialog dengan seorang rekan dari pemadam kebakaran. Pemadam kebakaran tersebut memelihara dua sarang lebah sebagai hobi, namun menjadi alergi dan memberikannya untuk Clayton Sr. sebagai hadiah. Kedua sarang lebah meluas ke 500 ketika ini, dan kegemaran menjadi bisnis saat madu menjadi populer di kalangan rekan dan keluarga, yang menerimanya dari Claytons pada hari cuti dan sebagai hadiah. Madu, kemudian, membulatkan orang-orang, dan gambar orang-orang bareng menghasilkan keunggulan madu. Claytons segera mengejar bahwa mereka mempunyai terlalu tidak sedikit madu untuk dipakai tahun demi tahun, dan mulai menjualnya. Ketika mereka memasarkan madu, mereka memperluas sarang dan hubungan sosial mereka, sampai-sampai siklus tersebut berlanjut. Colin Johnson, yang menceritakan untuk saya cerita tentang "kakeknya," sebetulnya bergabung dengan bisnis tersebut sendiri melewati ikatan sosial: dia menjalin hubungan dengan cucu pria Mr. Clayton, perempuan yang terlihat percaya diri yang memasarkan kami tongkat madu.
Kebutuhan dasar penyediaan makanan masih menjadi unsur nyata kenapa Happy Hill Farms ada. Di samping madu, pertanian ini mempunyai sepuluh hektar kebun yang memasok tidak sedikit hasil bumi yang dikonsumsi family Clayton. Peternakan pun menanam jamur shiitake guna dijual. Namun demikian, tidak terdapat keraguan bahwa hubungan sosial dan komunal menyusun bagian yang besar, andai tidak beberapa besar, dari desakan dan tarikan dari Hungry Hill Farms.
Sementara madu membulatkan manusia, madu pun membangun perbedaan salah satu manusia. Ketika ditanya orang macam apa yang melakukan pembelian Hungry Hill Honey, Johnson memberi tahu kami bahwa "segelintir orang", dari "tipe hippie renyah" sampai mereka yang tampak laksana "baru terbit dari kapal pesiar". Sementara pembelian produk yang sama tampaknya membina semacam identitas terpadu antara orang-orang laksana ini, divisi Johnson dari kumpulan pelanggan di sepanjang garis sosiopolitik - bukan rasial, etnis, atau lainnya - menggambarkan pembagian mental umum di wilayah percakapan makanan. Stereotip yang salah besar memang ada guna menjadikan makanan lokal dan berkelanjutan sebagai masalah "hippie" liberal; stereotip tambahan, bahwa kaum konservatif mempunyai semua uang guna barang-barang berharga tinggi, bobrok seperti di Charlottesville, di mana ia ialah seorang borjuis liberal ruang belajar menengah-atas yang meluangkan daya beli guna produk-produk pertanian. Di lokasi lain, di wilayah pedesaan yang lebih stereotip "konservatif", harga makanan lokal yang berkelanjutan turun. Generalisasi barangkali tidak memberikan cerminan nyata mengenai masyarakat di luar, namun dalam pembicaraan makanan lokal, mereka memang menunjukkan sekilas sikap mental dan sosial yang menyelubungi konsumsi makanan di pikiran konsumen, penjual, dan semua masyarakat. . Orang-orang di Cville mengasingkan diri dari satu sama lain melewati makanan yang mereka makan.
Percakapan dengan di antara pelanggan Hungry Hill lebih lanjut menerangi teknik pembelian makanan menyusun keunikan. Dia melakukan pembelian Hungry Hill, katanya, sebab jaraknya berlangsung kaki dari rumahnya ke Pasar Cville yang menjualnya "dan selain tersebut lokal," namun dia pergi ke Pasar Petani sebab "semua orang terdapat di sini." Di sinilah semua politisi berkampanye, orang-orang berkumpul, dan kita dapat melakukan pembelian makanan lokal dan berkelanjutan, katanya. Dia mencerminkan acara komunal yang membulatkan orang. Ketika dia melanjutkan, dia menyatakan bagaimana makanan yang berkelanjutan dan lokal ialah gaya hidup baginya, bukan "tren sosial terbaru", sebab dia diagungkan di pertanian.
Madu asli di Kabupaten Serdang Bedagai
Reviewed by rizki_black
on
Desember 01, 2019
Rating:
Tidak ada komentar